Laman

Jumat, 16 Desember 2011

Peribahasa


1. Menyulutkan api ketubuhnya sendiri.
Arti / maksud.
Orang yang  sombong, merasa dirinya paling memiliki segalanya. Dengan kesombongannya itu, siapapun tidak boleh ada yang mengalahkan kelebihan yang ada pada dirinya, entah itu kekayaan, kecerdasan, kecantikan dll. Dan dalam dirinya akan muncul sifat baru yaitu dengki, dendam dan hasud  ( memfitnah ) terhadap pesaingnya. Sifat demikan efeknya  terhadap dirinya sendiri ( dari celaan dan cemooh )   dan juga terhadap Agama ( banyak hati  manusia rusak karena hasud dan fitnah yang tersebar). Mungkin akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seperti yang terjadi pada kisah Qobil dan Habil.
*
2. Bagai Menggelar permadani di atas jurang.
Arti/Maksud.
Orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, bersahabat, menyenangkan dan pemurah sehingga dianggap sebagai orang yang baik hati, tetapi di balik kebaikan dan persahabatannya itu, dia memiliki niat untuk menjatuhkan dan menghancurkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini sangat berhubungan dengan sikap-sikap curang, atau mengandalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, bahkan rela mengorbakan sahabat, iman, hati nurani bahkan keluarganya sendiri.
*
3. Andai setiap anggota kafilah mengumpulkan sebatang ranting, api unggun akan menghangatkan mereka
Arti/Maksud.
Jika setiap orang dalam sebuah kelompok mau bekerja, meskipun sedikit hasilnya, namun apabila dikumpulkan menjadi satu, akan lebih bermanfaat hasilnya. Janganlah melihat hasil yang sedikit yang didapatkan seseorang, karena apabila setiap orang mau konsisten dengan pekerjaannya, maka mereka akan mendapatkan hasil untuk kepentingan bersama. Karena itu, bekerjalah, karena berapapun yang kau dapat akan bermanfaat jika sudah menjadi banyak.
*
Peribahasa atau pepatah pada umumnya mengandung nasihat walau kadang diawali dengan suatu sindiran.

Selasa, 01 Maret 2011

GELOMBANG PUISI II

BETAPA UNIKNYA PENDIDIKANKU

Berikan waktu sedikit, Pak
berikan kami waktu
tinggal beberapa nomor lagi

tiga jam pelajaran hari ini

dentuman keras
penjaga sekolah pekikkan suara
saat waktu menjalar ke seluruh tubuh

Jumat, 14 Januari 2011

PEMENTASAN DRAMA

TEATER BASTRA DENGAN BANGGA MEMPERSEMBAHKAN


JUDUL NASKAH    : "LUZIANA"
KARYA                     :  FAJRI SYAMSIRANI
TEMPAT                  :  KAMPUS PAHLAWAN, SAMARINDA




video musikalisasi puisi

1. ini adalah musikalisasi SMA Negeri 2 Bontang



2. ini SMK Negeri 2 Bontang




3. ini SMA 8 Samarinda



4. ini SMK 2 Tenggarong

Kamis, 13 Januari 2011

MATERI SASTRA

PROSA



PROSA LAMA
Kata prosa berasal dari bahasa Latin yakni oratio provorsa artinya ucapan langsung. Jadi prosa dapat dikatakan sebagai karya sastra yang bersifat paparan, dan tidak terrikat oleh aturan-aturan. Menurut zamannya (masanya) prosa dibedakan menjadi dua periode yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama sebagai gambaran kehidupan masyarakat pada zaman dahulu, yaitu kehidupan masyarakat sebelum memiliki rasa kesadaran nasional. Jika dibatasi dengan tahun, prosa lama ini berkembang sebelum tahun 1900. Prosa lama dibedakan beberapa jenis di antaranya dongeng, cerita rakyat (fokslore), cerita pelipur lara, hikayat, tambo, epos (wiracarita), cerita berbingkai, dan kitab-kitab.

Sastralama yang berbentuk prosa,umumnya mempunyai ciri-ciri:
1. Ceritanya seputar kehidupari istana. Karena itu bersifat istana sentris.

2. Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan. Sebagai akibat logisnya, sastra lama dianggap milik bersama (kolektif).

3. Konsekuensi dari ciri kedua, sastra lama bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal.

4.  Sastra lama bersifat lisan, disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut (leluri).


Prosa lama terbagi atas:


1. Bidal
Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias. Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a. Pepatah
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan, dan Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.

b. Tamsil
Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar.
Contoh: Tua-tua keladi ,makin tua makin menjadi, Keras-keras kersik, kena air lemut juga.

c. Kiasan
Ungkapan tertentu untukmenyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya. Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar
Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.

d. Perumpamaan
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang, Seperti durian dengan mentimun.

e. Pemeo
Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus, namun isinya tidak bermakna.

2. Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Hikayat memiliki ciri-ciri:
a. Ceritanya berkisar pada sikap kepahlawanan tokoh-tokoh istana (istana sentris).
b. Kisahnya bercampur dengan dunia khayal yang dalam banyak hal dilebih-lebihkan.
c. Pada umumnya dihubungkan dengan peristiwa sejarah tertentu.

Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman,

    3. Sejarah atau Tambo
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

4. Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yangluar biasa dengan penuh khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
Bentuk-bentuk cerita dongeng:



a. Mite
Dongeng yang berisikan tentang hal-hal yang gaibatau alam gaib, seperti dewa, peri ataupun Tuhan.

Contoh:
Cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana
Cerita Nyi Roro kidul (menceritakan dewa-dewi, bidadari dan roh halus)
Dongeng Abu Nawas

b. Sage
Dongeng tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian raja, pangeran atau tokoh-tokoh tertentu.
Contoh;
Dongeng Kesaktian Hang Tuah
Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada

c. Fabel
Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.
Contoh:
Cerita Si Kancil yang Cerdik
Dongeng Perlombaan kancil dan siput (mengisahkan perlombaan kancil dan siput dengan siput dibantu dengan kawan-kawannya)

d. Legenda
Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh:
Cerita tentang Tangkuban perahu (mengisahkan Sangkuriang yang ingin mengawini ibu kandungnya sendiri)
Dongeng Malinkundang (mengisahkan anak yang durhaka kepada Ibunya)
Dongeng terjadinya Kota Bandung

e. Penggeli Hati
Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat.
Contoh:
Si Kabayan, Cerita Pak Belalang, Cerita Lebai Malang, Abu Nawas, dll.

f. Cerita perumpamaan
Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.
Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.

5. Kisah
Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
a. Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
b. Kisah Abdullah ke Jedah.

Prosa yang berasal dari jawa adalah
1. Legenda Tangkuban Perahu
2. Legenda Nyi Roro Kidul
3. Legenda Terjadinya Kota Banyuwangi
4. Si Kabayan
5. Si Pitung
6. Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada, dll.

Prosa yang berasal dari luar jawa adalah:
1. Legenda Danau Toba
2. Legenda Malinkudang, dll.

Prosa yang berasal dari mancanegara, adalah:
1. Abu Nawas
2. Mahabarata
3. Ramayana, dll.

GELOMBANG PUISI

POTONGAN JIWA

Ketika aku duduk diam
Pikir dan angan melang-lang buana
Membawa ke dunia berbeda

Tapi
Di depan mata kepalaku
Sebuah semangat membara
Sebuah ilustrasi dunia gila
Sebuah dilema bahaya

Menjadi lukisan maya kenangan ubah letupan
Menjadi bayang senja ubah senjata api

Kucoba menyaksikan semua
Merasakan semua
Merindukan semua
Mencintai semua

Saat potongan jiwa mengoyak dada
Bara mulai layu
Tumbuh rendah
Selimut asa
Timbul tenggelam




3 Maret 2008




Guruku


Guratan dalam alismu menandakan kegelisahan
Harapan dan impian kau gantungkan di pundak kami
Bagai air yang mengalir deras ke hilir
Menuju samudra mimpi dan harapan

Guru
Ketika kami semua terlena dengan mimpi sesaat
Kau bangunkan kami untuk menghadapi tujuan sebenarnya
Kau bangunkan kami untuk menghadapi kehidupan
Kau bangunkan kami untuk melawan semua tuntutan

Guru
Dulu kami punya pahlawan bangsa
Cut Nyak Dien, Diponogoro, Pangeran Antasari, dan banyak lagi deretan lainnya
Sekarang kami hanya punya orang tua kami dan kalian
Orang tua yang seharusnya membimbing di rumah dan masyarakat
Serta kalian melengkapi dengan bimbingan di sekolah

Guru
Jasamu tiada tara
Tak dapat tergantikan oleh emas segunung di belakang sana
Tak dapat tergantikan oleh hamparan berlian di pasir putih
Tak dapat tergantikan oleh apapun di dunia ini

Kau yang mendidik kami
Kau pengganti orang tua kami di sekolah
Kau juga yang memberikan perhatain yang tulus ikhlas kepada kami

Guru
Tiada kami terlupa jasamu


Terima Kasih Guruku


Bapak guru…
Ibu guru…
Terima kasih ku ucapkan
Pada guruku yang tulus dari lubuk hati

Pak…
Kami tahu, kami sering menyakiti hati kalian
Kami tahu, kami sering melukai perasaan kalian
Dan kami pun tahu, kami sering membuat luka kemudian menaburkan garam di atasnya

Bu…
Kami sadar, kami telah lalai dalam mengerjakan tugas kami
Kami sadar, kami telah lupa dalam melaksanakan kewajiban kami
Dan kami pun sadar sepenuhnya, kami terkadang sengaja melupakan semua

Pak…
Kami sering juga membuat hati kalian resah
Kami sering merusak harapan kalian
Kami sering menghancurkan cita dan angan kalian

Bu…
Kami sering juga membuat kalian terbangun tengah malam
Untuk mendoakan kami
Agar kami berhasil
Agar kami sukses
Agar kami menjadi anak yang berbakti
Bagi diri sendiri, orang tua, guru, masyarakat, atau bahkan bangsa dan negara

Bagi kami
Kalian adalah pahlawan kebanggaan kami
Kalian adalah perwira yang gagah berani berjuang di dunia yang keras, dunia pendidikan

Pak…
Bu…
Terima kasih atas segalanya
Terima kasih atas yang telah engkau berikan kepada kami
Terima kasih atas motivasi dan doa yang tiada henti datang bertubi-tubi

Pak…
Bu…
Terima Kasihku Ku Ucapkan 





CINTA BIRU

Cinta biru membuat sejuk
Di hati yang sunyi
Membangkitkan gairah putih dan kemesraan biru
Dalam pilu merah hati
Ketika ditinggal sang Pangeran Malam



SAJAK BOM ATOM

Berlari meretas waktu
Bergulir mengiring dentuman bom
Berada di tengah ledakan maha dahsyat

Megah
Indah

Kulukis awan atom menjadi pohon
Perangai singa mengamuk runtuh jadi Angora cantik

Pergi meretas waktu
Bergulir menjaga jarak
Meraih bintang dan bulan
Melukis bidadari khayangan


KUTITIPKAN SEBATANG RINDU UNTUK NEGERI

jalan rindu meretas arti 
ke hadapan rumah pemilik negeri
meregang asa mengejar mimpi

wahai pemilik negeri ini
belum cukup kau melihat penderitaan bangsa
belum cukup kau mendengar kesemrawutan para pembantumu
belum cukup kau merasakan dengki anak negeri

wahai pemilik negeri ini
jalan padat merayap menuntun kami
gubuk reyot penuh darah dan nanah
sungai rasa kopi mengalir ke peraduan senja
tambang bencana kuak alam kaya 
gunung sampah merajalela
air bersih dewa bencana
listrik menyengat sang papa
harga makan sama harga nyawa
harga bahan korelasi matematika
menutup tiga dunia menjadi gila

kami rindu dendam keindahan
kami rindu kesumat tataan kehidupan

korupsi mengganti 
kolusi menggeliat
nepotisme mengiang 

jujur ditendang, adil diadili

rekayasa mimpi
harga diri diinjak negeri sendiri
luluh lantah menerjang badai

takdir bencana di sana sini
banjir merenggut harta benda
gunung meletus meregang nyawa
tanah longsor merajalela
penyakit bergelombang silih berganti 
hama menyerang mati suri petani
marabencana
marabahaya

duhai, sang pemilik negeri
tak ada kata "menyerah" untuk berbuat
tak ada kata "takluk" untuk mengubah
tak ada kata "tak bisa" untuk negeri

jangan kenyang perut sendiri, kelompok, atau golongan Anda
kami masih muda dan rentan
kami tinggal tulang dan daging merayap
belum berarti tak bisa sembunyi

duhai, sang pemilik negeri
kutitipkan nasib bangsa kepadamu
kutitipkan segenggam nyawa para kaum papa
kutitipkan secercah harapan nasib para pendidik negeri
kutitipkan secuil bulan impian para kaum mayoritas

akan kutagih janji di akhirat kelak
bagaimana kau pimpin negeri ini
bagaimana kau perlakukan anak bangsa
bagaimana kau didik pendidik negeri

kutitipkan sebuah asa untuk negeri
kutitipkan sebatang rindu untuk negeri

Bogor, 13 November 2010
catatan sejarah anak negeri
depan Istana Bogor
sebelum kembali ke peraduan semula
Balikpapan-Longkali (Kalimantan - Timur)